tugas merangkum akuntansi internasional bab 11 dan 12

BAB 11

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, tingkat suku bunga, komoditas, harga sekuritas. Resiko yang dihadapi ini disebut sebagai resiko pasar. Disini resiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk:

  1. Resiko Likuiditas : timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
  2. Diskontinuitas Pasar : mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
  3. Resiko Kredit : Merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.
  4. Resiko Regulasi : Resiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
  5. Resiko Pajak : Merupakan resiko bahwa transaksi hedge (lindung nilai) tertentu tidak dapat  memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
  6. Resiko Akuntansi : Merupakan peluang suatu transaksi hedge (lindung nilai) tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dihedge.

Alasan Mengelola Resiko keuangan

  1. Untuk menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan
  2. Memungkinkan perusahaan untuk berkosentrasi pada produksi dan pemasaran

Peranan Akuntansi

Akuntansi manajemen memiliki peranan yang penting dalam proses resiko manajemen, yaitu :

  1. Mengidentifikasi pengaruh buruk pasar
  2. Mengkuantifikasi keseimbangan yang berhubungan dengan strategi respon resiko alternative
  3. Mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu
  4. Mencatat produk hedge (lindung nilai) tertentu dan mengevaluasi efektifitas program hedge (lindung nilai)

Mengidentifikasi Risiko Pasar

  1. P. Morgan mengembangkan kerangka dasar untuk mengidentifikasi berbagai jenis resiko pasar yang disebut dengan kubus pemetaan resiko. Kerangka ini menunjukkan hubungan berbagai macam resiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.

Pemicu nilai ini mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Resiko pasar mencakup resiko kurs valuta asing dan suku bunga serta resiko harga komoditas dan sekuritas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan resiko melihat hubungan antara resiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.

Penjelasan :

Baris pertama kubus eksposur (pengaruh buruk) yang dihadapi mana-jemen yaitu resiko suku bunga yang mempengaruhi pendapatan perusahaan dengan cara penjualan kredit yang umumnya ditagih setelah melewati periode tertentu (yaitu 30, 60 atau 90).

Peningkatan suku bunga sebelum piutang ditagih akan mengurangi imbalan perusahaan dari penjualan. Penjualan kredit dalam mata uang asing akan menghasilkan pendapatan yang lebih rendah dari pada yang diharapkan dalam mata uang induk perusahaan seandainya mata uang asing tersebut kehilangan nilainya sebelum penagihan. Harga komoditas yang berfluktuasi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan.

Sedangkan dimensi ketiga kubus pengaruh buruk manajemen melihat bagaimana pengruh buruk yang dihadapi pesaing (seperti resiko pasar) dapat mempengaruhi perusahaan. Yang dimana disebut resiko kompetitif mata uang yang dihadapi.

Menguantifikasi Penyeimbangan

Peran lain dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon resiko. Dimana manajemen lebih suka untuk mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi dibandingkan harus melakukan hedge (lindung nilai) apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari pada manfaatnya.

Disini akuntan harus mengukur manfaat dari hedge dan dibandingkan dengan biaya ditambah biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang yang berasal dari spekulasi pergerakan pasar.

Mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu

Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi resiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi resiko : translasi dan transaksi.

  1. Potensi Resiko Translasi
  2. Potensi Resiko Transaksi

Potensi resiko translasi

Potensi resiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.

Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan kedalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah. Berdasarkan definisi ini, pos-pos neraca dalam mata uang asing yang terpapar esiko kurs adalah pos-pos yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini (dan bukan kurs histories). Dengan demikian, potensi resiko translasi diukur berdasarkan perbedaan antara aktiva dan kewajiban perusahaan dalam mata uang asing yang terpapar.

Kelebihan antara aktiva terpapar resiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering kali disebut potensi resiko positif. Devaluasi mata uang asing relative terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi resiko negative apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.

Format pelaporan potensi resiko multi mata uang menawarkan banyak keuntungan bila dibandingkan format pelaporan mata uang tunggal. Dalam satu sisi informasi yang disediakan jauh lbih lengkap.

Pos-pos yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini Pos-pos yang ditranslasikan berdasarkan kurs historis Total Potensi Resiko
Kategori dalam laporan laba rugi Mata uang local

(jumlah)

Mata uang asing

(jumlah)

Kurs konversi Nilai ekuivalen lokal Mata uang local

(jumlah)

Mata uang asing

(jumlah)

Kurs konversi Nilai ekuivalen lokal
Pendapatan (menurut kategori)

Dikurangi :

Biaya Penjualan (menurut kategori)

Laba Kotor
Dikurangi :

Beban (menurut kategori)

Laba sebelum beban bunga dan pajak

Laba sebelum pajak
Pajak
Laba Bersih
Posisi potensi resiko positif bersih
Posisi dilindungi bersih
Posisi tak terlindungi bersih

Laporan multi mata uang juga memungkinkan induk perusahaan untuk menggabungkan laporan potensi resiko yang serupa dari seluruh anak perusahaan luar negerinya dan melakukan analisis secara terus menerus potensi resiko translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang nasional.

Potensi resiko transaksi

Potensi resiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang ber-denominasi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.

Laporan potensi resiko transaksi multi mata uang untuk anak perusahaan berisi pos-pos yang umumnya tidak muncul dalam laporan keuangan konven-sional tetapi menimbulkan keuntungan dan kerugian transaksi, seperti kontrak forward mata uang asing,  komitmen pembelian dan penjualan masa depan dan sewa guna usaha jangka panjang.

Laporan potensi resiko ini tidak memasukkan pos-pos yang tidak secara langsung berkaitan dengan transaksi mata uang asing (seperti kas ditangan). Laporan potensi resiko transaksi juga memiliki sudut pandang yang berbeda dari laporan potensi resiko translasi. Laporan resiko translasi menggunakan sudut pandang induk perusahaan.

Potensi Resiko Akuntansi versus Ekonomi

Penyusunan laporan arus kas multi mata uang membantu dalam meng-awasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk masing-masing mata uang yang digunakan dalam kegiatan usaha. Laporan arus kas multi mata uang mene-kankan potensi resiko yang dihasilkan oleh perubahan kurs selama periode anggaran yang berlaku. Penerimaan kas untuk masing-masing mata uang nasional meliputi penerimaan penjualan kredit sekarang dan yang akan dilakukan di masa depan, penjualan aktiva dan kegiatan lain yang menghasilkan uang tunai. Pengeluaran kas multi mata uang berupa pengeluaran untuk kewajiban kini dan yang akan dilakukan di masa depan, jasa pinjaman, dan pembelian tunai lainnya.

Istilah potensi resiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan relative terhadap harga competitor luar negeri. Potensi resiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan potensi resiko translasi atau transaksi. Dengan demikian, pengelolaan atas potensi resiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat strategis dan bukan taktis. Teknologi yang lebih baru ini mencakup opsi pilihan lindung nilai berikut ini :

  1. Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai structural yang mencakup pemilihan atau relokasi tempat menufaktur untuk mengurangi potensi resiko operasi usaha secara keseluruhan. Namun, demikian tindakan seperti ini mungkin mengorbankan skala ekonomi yang sudah ada, yang dapat mengurangi perkiraan tingkat imbalan usaha.
  2. Induk perusahaan dapat mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan resiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi. Dengan demikian, potensi resiko operasi yang dihadapi perusahaan secara keseluruhan dapat diminimalkan. Strategi ini memerlukan pengamatan yang seksama atas hasil operasi masing-masing unit usaha setelah dikoreksi terhadap pengaruh potensi resiko operasi.

Istilah potensi resiko ekonomi atau operasi menempatkan beban yang baru pada akuntan manajemen. Pengukuran potensi resiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman struktur pasar dimana perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha, serta pengaruh kurs riil (sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar untuk diukur. Karena potensi resiko operasi cenderung berada dalam periode waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan informasi yang mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.

Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai (HEDGE)

Produk lidung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, meng-hilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrakforward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya, tetapi tidak terbatas hanya pada keempat hal ini.

Isu akuntansi yang berkaitan dengan produk lindung nilai (hedge) valas berkaitan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan berpusat pada apakah instrument lindung nilai harus diakui sebagai aktiva atau kewajiban didalam laporan keuangan.

  1. Kontrak Forward Valas
Keuntungan/Kerugian Diskon/Premium
Transaksi mata uang asing yang belum terselesaikan Diakui dalam laba kini Diakui dalam laba kini
Komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasikan Diakui dalam laba kini Diakui dalam laba kini
Posisi Aktiva (Kewajiban) bersih terpapar
a. Mata uang asing adalah mata uang fungsional Diungkapkan dalam komponen ekuitas konsolidasi secara terpisah Perlakuan yang sama seperti keuntungan/fungsional kerugian terkait, atau laba kini
b. Mata uang induk peusahaan adalah mata uang fungsional Diakui dalam laba kini Diakui dalam laba kini
Spekulasi Diakui dalam laba kini N/A

Kontrak forward mengimbangi resiko keuntungan atau kerugian transaksi karena kurs berfluktuasi diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Kontrak forward juga melindungi nilai antisipasi utang atau piutang dalam mata uang asing dan dapat digunakan untuk berspekulasi dalam mata uang asing. Kontrak ini tidak diperdagangkan pada bursa efek. Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap (kurs forward).

Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon (kurs forward < kurs spot). Kontrak forward juga menimbulkan kerugian atau keuntungan transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.

  1. Future Keuangan

Future merupakan komitmen untuk membeli dan menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Future juga digunakan untuk penyelesaian tunai selain penye-rahan dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak. Perjanjian future merupakan  kontrak dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar yang berkaitan dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan dinilai berdasarkan nilai pasar. Kerugian atas kontrak future menimbulkan margin (margin call), sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai. Kontrak ini juga dapat digunakan untuk berspekulasi dalam antisipasi pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomaly jangka pendek dalam penetapan harga kontrak future.

  1. Opsi Mata Uang

Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.

Pembeli opsi call membayar premium untuk opsi dan manfaatnya jika harga aktiva yang mendasari lebih tinggi daripada harga eksekusi pada saat jatuh tempo. Pembeli opsi put memperoleh manfaat jika harga menurun dibawah harga eksekusi saat tanggal kadaluarsa.

Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola laba. Untuk membatasi resiko penurunan nilai, pembeli dapat memperoleh bull call spread. Strategi perdagangan ini mencakup membeli call dan secara bersamaan menjual call yang serupa dengan harga eksekusi yang lebih tinggi. Premium yang dibayarkan atas eksekusi call yang lebih rendah sebagian akan diimbangi dengan jumlah yang diterima dari penjualan call yang berharga lebih tinggi. Profit maksimum yang diperoleh adalah perbedaan antara harga eksekusi dikurangi premium bersih. Premium bersih sebenarnya adalah angka maksimum kerugian potensial terhadap selisih (spread), dengan mengabaikan biaya transaksi.

  1. Swap Mata Uang

Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak dapat diakses dengan biaya yang relative rendah.

BAB 12

PENETAPAN HARGA TRANSFER

DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Dari seluruh variable lingkugan yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan, hanya variable mata uang asing yang memiliki pengaruh sama besarnya dengan variable perpajakan. Factor pajak sangat mempengaruhi keputusan mengenai di mana perusahaan melakukan investasi, bentuk organisasi apa yang digunakan, bagaimana cara mendanainya, kapan dan di mana untuk mengakui elemen-elemen pendapatan, beban dan berapa harga transfer yang dikenakan.

Perpajakn merupakan beban terbesar bagi kebanyakan usaha. Oleh karenanya, merupakan hal yang wajar bagi manajemen untuk meminimalkan pajak internasional bila dimungkinkan; akan tetapi berbeda dengan biaya operasi langsung seperti tenaga kerja dan bahan mentah, manajemen memiliki pengendalian terbatas terhadap beban pajak.

Variabel-variabel ini mencakup perbedaan utama dalam sistem pajak nasional (yaitu bagaimana Negara mengenakan pajak terhadap usaha yang beroperasi di daerah yuridisnya), upaya nasional untuk masalah perpajakan ganda (yaitu bagaimana Negara mengenakan pajak terhadap laa entitas usaha nasional yang bersumber dari luar negeri.

Konsep Awal

Konsep ini mencakup istilah netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralitas pajak berarti bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (tatau netral) terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan kata lain, keputusan bisnis di dorong oleh fundamental ekonomi, seperti tingkat imbalan, dan bukan pertimbangan pajak.Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semesinya membayar pajak yang sama, tetapi terdapat ketidak setujuan antar bagaiman menginterpretasikan konsep ini.

Dalam kasus ini, laba yang berasal dari luar negeri harus dikenakan pajak dengan jumlah yang sama dengan perusahaan lain di negara itu, yaitu berdasarkan tarif pajak negara asing.

Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional

            Suatu perusahaan dapat melakukan bisnis internasional dengan mengekspor barang dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang sekali memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit sekali bagi negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar negeri.

Macam-Macam Pajak

  • Pajak Langsung, seperti pajak penghasilan, midah untuk dikenali dan umumnya diungkapkan pada laporan keuangan perusahaan.
  • Pajak Tidak Langsung,seperti pajak konsumsi, tidak dapat dikenali dengan jelas dan tidak terlalu sering diungkapkan. Umumnya pajak tidak langsung tersembunyi dalam pos “biaya dan beban lain-lain”.
  • Pajak Penghasilan Perusahaan,mungkin digunakann secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya, dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.
  • Pajak Pungutan,adalah pajak yang dikenakan pemerintah terhadap deviden, bunga dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing. Pajak ini umunya dipungut oleh perusahaan pembayar bunga dari sumbernya, yang kemudian membayarkan hasil pungutan itu kepada pengumpul pajak di negara asal.
  • Pajak Pembatalan nilai,merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian unit penjual perantara.
  • Pajak Perbatasan,seperti bea cukai dan bea impor, umumnya ditujukan untuk menjaga agar barang domestic dapat bersaing dalam harga dengan barang impor. Dengan demikian, pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara pararel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
  • Pajak Transfer,merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antar pembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis sepeti struktur akuisisi.

Beban Pajak

Banyak pertimbangan lain yang dapat secara signifikan mempengaruhi beban pajak efktif bagi perusahaan miltinasional. Perbedaan nasioanal dalam definisi penghasilan kena pajak juga merupakan hal yang penting.

Misalkan depresiasi. Dalam teori, sebagian biaya aktiva dikatakan menjadi kadarluarsa jika aktiva tersebut habisdigunakan untuk memproduksi pendapatan. Apabila dikonsumsi secara merata dalam setiap periode pelaporan, porsi biaya yang setara umunya dibebankan pada setiap periode untuk keperluan pelaporan keuangan eksternal.

Pos-pos lain yang tercatat menjadi sumber perbedaan antar Negara dalam beban pajak efektif berkaitan dengan overhead social Negara tuan rumah. Untuk menarik investasi asing, negara-negara industri kurang maju sering kali mengenakan tariff pajak perusahaan yang lebih rendah dari pada negara-negara industri maju. Namun demikian, Negara-negara dengan pajak langsung yang rendah memerlukan dana untuk membiyai pemerintah dan jasa social lainnya seperti halnya negara lain.

Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata, terif pajak efektif jarang sekali sama dengan tariff pajak nominal. Dengan demikian, tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antar negara pada tariff pajak wajib saja.

Sistem Administrasi Pajak

  1. System Klasik

Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham. Sebagai contoh, misalkan suatuinduk perusahaandi Zonalia (suatu negara fiktif) yang dikenakan pajak penghasilan perusahaan sebesar 33%, menghasilkan laba 100 zonos (z) dan membagi deviden sebesar 100% kepada pemegang saham tunggal, yang berbeda dalam keranjang pajak 30%. Pajak efektif yang di bayarkan atas penghasilan perusahaan ditentukan sebagai berikut:

 

Laba perusahaan                                                                           Z100,00

ü  Pajak penghasilan sebesar 33%                                                                33,00

=    Laba bersih (dan deviden yang dibayarkan)                                 Z   67,00

Deviden                                                                                              Z   67,00

ü  Pajak penghasilan pribadi sebesar 30%                                                    20,10

=    Jumlah bersih untuk pemegang saham                                          Z  46,90

 

Total pajak yang di bayarkan atas penghasilan perusahaan sebesar Z 100:

Pajak penghasilan                                                                                Z  33,00

Pajak penhasilan pribadi                                                                         20,10

Total                                                                                                    Z  53,10

  1. Sistem Terintegrasi

Pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan.

  1. Kredit pajak atau sistem imputasi

Merupakan jenis sistem pajak  terintegrasi yang umum. Berdasarkan sistem ini, pajak dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang di bayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi jika deviden dibagikan kepada para pemegang saham.

Asumsikan pula bahwa pemegang saham menerima kredit pajak sebesar 25% dari deviden yang diterima. Berdasarkan asumsi ini, total pajak yang dibayarkan ditentukan sebagai berikut:

Pajak Perusahaan                                                                                Z 100,00

–     Pajak penghasilan sebesar 33%                                                     Z   33,00

=    Laba bersih dan deviden yang di bayarkan                                  Z   67,00

Penghasilan deviden untuk pemegang saham                         Z   67,00

+    Kredit pajak sebesar 25%                                                             Z   16,75

=    Deviden gross-up                                                                          Z   83,75

Kewajiban pajak penghasilan sebesar 30%                                         Z   25,12

–     Kredit pajak                                                                                  Z   16,75

=    Pajak dari pemegang saham                                                          Z     8,37

Total pajak yang di bayarkan atas pendapatan perusahaan sebesar Z100:

Pajak perusahaan                                                                                 Z   33,00

Pajak penghasilan pribadi                                                                          8,37

Total                                                                                                    Z   41,37

Contoh ini menggambarkan sistem imputasi parsial di mana pengenaan pajak berganda hanya dikurangi tetapi tidak di hilangkan. Imputasi penuh menghilangkan pengenaan pajak berganda.

  1. Sistem Pemisahan Tarif

Merupakan jenis sistem pajak terintegrasi yang lain, di mana pajak yang lebih rendah dikenakan atas laba yang dibagikan (yaitu deviden) dan bukan berdasarkan laba ditahan. Cara lain untuk mengurangi pengenaan pajak berganda adalah dengan mengecualikan deviden sebesar persentase tertentu dari pengenaan pajak pribadi, sebagaimana yang dilakukan Jerman sekarang atau dengan mengenakan pajak deviden berdasarkan tarif yang lebih rendah dari pada tarif pribadi.

Insentif Pajak Luar Negeri

Negara-negara yang bermaksud untuk mempercepat perkembangan ekonomi cukup menyadari manfaat bisnis internasional. Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktifa tetap dari proses proses industri baru aau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu (pembebas pajak-tax holiday).

Kompetisi Pajak yang Membahayakan

            Organisasi Keja Ekonomi dan Pembangunan (organizatition for Economic Coorperation and Development-OECD) mencoba untuk menghentikan kompetisi pajak yang dilakukan oleh beberapa Negara surga pajak. Sebenarnya, kompetisi pajak itu akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efisien. Di sisi lain, kompetisi itu akan berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak dari pemerintah yang sebenarnyamemerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha. OECD secara khusus  mengkhawatirkan bahwa negara-negara surga pajak akan memungkinkan kalangan usaha untuk menghindari atau mencurigai pajak negara lain. Sebenarnya yang disebut sebagai anak perusahaan plat nama (brass plate) tidak memiliki pekerjaan nyata yang terkait: Perusahaam terrsebut tidak memiliki kegiatan yang substansial dan hanya menyalurkan transaksi keuangan melalui negara surga pajak untuk meghindari pajak negara lain.

Harmonisasi Internasional

Mempertimbangkan perbedaan sistem pajak di seluruh dunia, harmonisasi kebijakan pajak secara global akan terlihat cukup bermanfaat. Uni Eropa menghabiskan banyak energi dalam hal ini karena sedang berupaya untuk menciptakan pasar tunggal.

Pemajakan Terhadap Sumber Laba Dari Luar Negeri Dan Pemajakan Ganda

Setiap negara mengklaim hak untuk mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalam wilayahnya. Namun demikian, filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeriitu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak. Hal ini mencerminkan gagasan bahwa beban pajak prusahaan afiliasi luar negeri harus setara dengan para pesaing lokalnya. Perusahaan afiliasi luar negeri dari perusahaan lokal dipandag sebagai perusahaan luar negeri yang kebetulan dimiliki oleh penduduk lokal.

Kredit Pajak Luar Negeri

Berdasarkan prinsiip pemajakan seluruh dunia, laba luar negeri yang diperoleh sebuah perusahaan domestik terkena pajak yang dikenakan secara penuh baik di negara tuan rumah maupun negara asal. Untuk menghindari keengganan kalangan usaha untuk berekspansi ke luar negeri dan untuk mempertahankan konsep netralitas luar negeri, tempat domisili induk perusahaan (negara tempat kedudukan) dapat memilih untuk dapat memperlakukan pajak luar negeri yang di bayarkan sbagai kredit terhadap kewajiban pajak domestik induk perusahhaan atau deduksi sebagai pengurang atas penghasilan kena pajak.

Kredit pajak luar negeridapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang di bayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya, seperti deviden, bunga, dan royaltiyang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang di bayarkan tidak terlampau jelas (yaitu ketika anak perusahaan luar negeri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negeri kepada induk perusahaan domestik).

Kredit pajak tidak langsung luar negeri yang diperbolehkan (pajak penghasilan luar negeri yang dianggap terbayar) ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Pembayaran deviden (termasuk seluruh pajak pungutan)

      X   pajak asing yang dapat dikreditkan

                Laba setelah pajak penghasilan luar negeri

Alokasi Akuntansi Biaya

Alokasi biaya internal di antara kelompok perusahaan merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi ke negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi. Alokasi beban jasa tersebut seperti sumber daya manusia, teknologi dan riset serta pengembangan akan memaksimalkan pengurangan pajak untuk perusahaan afiliasi di nsgara dengan pajak tinggi.

Lokasi dan Penentuan Harga Transfer

Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak. Dengan demikian pejualan akhir barang atau jasa dapat disalurkan melalui perusahaan afiliasi yang berlokasi di wilayah yurisdiksi yang menawarkan kekebalan atau penangguhan pajak. Alternatif lainnya, suatu perusahaan manufaktur di negara dengan pajak tinggi dapat memperoleh komponen dari perusahaan afiliasi yang berlokasi di negara-negara dengan pajak rendah untuk meminimalkan pajak perusahaan untuk kelompok usaha secara keseluruhan. Elemen yang diperlukan dari strategi tersebut adalah harga yang digunakan untuk mengalihkan barang dan jasa antarperusahaan dalam kelompok. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentu harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah dan harga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.

Penentuan harga transfer telah menarik perhatian seluruh dunia. Pentingnya isu ini terlihat sangat jelas pada saat kita mengenali bahwa penentuan harga transfer (1) secara internasional dilakukan pada skala yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan kondisi domestik, (2) dipengaruhi olah lebih banyak variabel bila dibandingkan dengan yang ditemukan pada lingkungan yang sangat domestik, (3) berbeda-beda dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dari satu industri ke industri lain dan dari satu negara ke negara lain, dan (4) mempengaruhi hubungan sosial, ekonomi, dan politik dalam entitas usaha multinasional, dan kadang-kadang seluruh negara. Penentuan harga transfer merupakan masalah pajak internasional terpenting yang dihadapi MNC dewasa ini.

Penentuan Harga Transfer Internasional: Variabel Yang Rumit

Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul apabila barang dan jasa dipertukarkan di antara unit-unit organisasi dalam perusahaan yang sama. Harga transfer menempatkan nilai moneter terhadap pertukaran antarperusahaan yang terjadi di antara unit operasi dan merupakan pengganti harga pasar. Pada umumnya, harga transfer dicatat sebagai pendapatan oleh satu unit dan biaya oleh unit lainnya. Perusahaan multinasional terhadap sejumlah pengaruh lingkungan yang menciptakan sekaligus menghancurkan peluang untuk meningkatkan laba perusahaan melalui penentuan harga transfer. Sejumlah variabel seperti pajak, tarif, kompetisi, laju inflasi, nilai mata uang, pembatas atas transfer dana, risiko politik, dan kepentingan sekutu usaha patungan sangat memperumit keputusan penentuan harga transfer ini. Bedasarkan masalah-masalah ini, keputusan penentuan harga transfer umumnya mencakup banyak penghapusan, yang sering kalitidak dapat diramalkan atau terhitung.

Faktor Pajak

Kecuali jika dibatalkan oleh undang-undang, laba perusahaan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer untuk mengalihkan laba dari anak perusahaan yang terdapat di negara-negara dengan tarif pajak tinggi ke anak perusahaan yang berdomisili di negara-negara dengan tarif rendah.

Pada dasarnya menentukan bahwa transfer antarperusahaan didasarkan pada harga transaksi wajar. Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barang yang sama atau serupa yang dapat diterima adalah (1) metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding, (2) metode penentuan harga jual kembali, (3) metode penentuan harga biaya plus dan (4) metode penilaian harga lainnya.

Faktor Tarif

Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang melakukan ekspor kepada anak perusahaan yang berdomisili di negara dengan  tarif yang tinggi dapat mengurangi penerapan tarif denagn merendahkan harga barang dagangan yang dikirimkan.

Sebagai tambahan atas keseimbangan yang diidenfikasi, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik eksternal maupun internal. Secara eksternal, sebuah MNC harus menghadapi tiga otoritas pajak yang bersaing dengan petugas bea cukai negara pengimpor dan administrator pajak penghasilan negara pengekspor dan pengimpor. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah. Secara internal, perusahaan harus mengevaluasi manfaat dari rendahnya (tingginya) pajak penghasilan di negara pengimpor dibandingkanbea masuk yang lebih tinggi (rendah), serta pajak penghasilan potensial yang lebih tinggi (rendah) yang dibayarkan oleh perusahaan di negara pengekspor.

Faktor Daya Saing

Untuk memfasilitast pendirian anak perusahaan di luar negeri, induk perusahaan dapat memasok bahan-bahan mentah kepada anak perusahaan yang ditagih dengan harga yang rendah. Subsidi harga ini dapat dihapuskan secara bertahap seiring dengan menguatnya posisi perusahaan afiliasi luar negeri. Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin meningkat pada pasar setempat atau pasar lainnya.

Pertimbangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian yang berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti-trust oleh pemerintah negara rumah atau tindakan balasan oleh para pesaing lokal. Secara internal, subsidi harga sebenarnya hanya memberikan manfaat yang sedikit untuk meningkatkan cara berfikir kompetitif di dalam pikiran para manajer yang perusahaannya mendapatkan manfaat dari subsidi ini.

Risiko Lingkungan

Kerugian potensial yang timbul dari risiko devaluasi mata uang yang dihadapi dapat dihindari dengan mengalihkan dana kepada induk perusahaan (perusahaan afiliasi terkait) dengan menggunakan harga transfer yang telah disesuaikan dengan inflasi. Melalui kontrol valuta asing (yaitu pemerintah membatasi jumlah valuta asing yang tersedia untuk mengimpor barang tertentu), harga transfer yang berkurang atas barang-barang impor akan menyebabkan perusahaan afiliasi yang terpengaruh oleh kontrol itu memiliki keinginan lebih banyak melakukan impor.

Faktor Evaluasi Kinerja

Kebijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama. Sebagai contoh, jika misi dari sebuah perusahaan afiliasi luar negeri adalah untuk menyediakan perlengkapan bagi keseluruhan sistem perusahaan, maka harga transfer yang tepat akan memungkinkan manajemen perusahaan untuk memberikan aliran laba yang stabil kepada perusahaan yang dapat digunakan dalam perbandingan kinerja. Namun demikian akan sulit bagi perusahaan yang terdesentralisasi untuk menentukan harga transfer antarperusahaan yang akan (1) memotifasi manajer untuk membuat keputusan yang akan memaksimalkan laba unit mereka dan yang sejajar dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, sekaligus (2) memberikan dasar yang sama ketika menilai kinerja manajer dan unit perusahaan.

Kontribusi Akuntansi

Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam menghitung keseimbangan (trade-offs) dalam srategi penentuan harga transfer. Tantangan yang dihadapi adalah mempertahankan perspektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentuan harga. Pengaruh dari keputusan ini terhadap sistem perusahaan secara keseluruhan harus dilihat terlebih dahulu.

Menghitung sejumlah keseimbangan ini merupakan hal yang sulit mengingat pengaruh lingkungan harus dipertimbangkan dalam satuan kelompok, dan bukan sendiri-sendiri. Dan yang lebih memperumit masalah, seluruh variabel ini berubah secara terus-menerus. Satu hal yang jelas: perhitungan superfisial untuk pengaruh kebijakan penentuan harga transfer terhadap unit individual dalam suatu sistem perusahaan tidak dapat diterima.

Metedologi Penentuan Harga Transfer

Dalam suatu dunia denagn pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menrtapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Kedua sistem ini sebenarnya tidak bertentangan satu sama lain. Namun demikian, jarang sekali terdapat pasar eksternal yang kompetitif untuk produk-produk yang ditransfer antarentitas yang berhubungan istimewa tersebut. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.

Harga Versus Biaya

Penggunaan harga transfer berorientasi pasar memiliki beberapa keuntungan. Harga pasar menunjukan biaya peluang yang ditanggung oleh entitas yang melakukan transfer karena tidak melakukan penjualan kepada pasar eksternal, dan penggunaan metode ini akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan yang langka secara efisien. Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menanggulangi kebanyakan kekurangan ini. Lagi pula sistem ini (1) sederhana untuk digunakan,

(2) didasarkan pada data yang langsung tersedia,

(3) mudah untuk dijelaskan kepada otorisasi pajak,

(4) merupakan hal yang rutin dilakukan, sehingga dapat menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbitrer digunakan. Tentu saja, sistem penentuan harga transfer berbasis biaya bukannya tanpa kelemahan.

Prinsip Wajar

Kebanyakan didasarkan pada prinsip wajar (arm’s-length principle), yaitu harga transfer antarperusahaan dengan mengandaikan transaksi itu terjadi antara pihak-pihak yang tidak berhubungan istimewa da pasar kompetitif. OECD mengidentifikasikan beberapa metode yang lebih luas untuk memastikan harga wajar ini. Metode ini adalah (1) metode harga tidak terkontrol yang setara, (2) metode transaksi tidak terkontrol yang setara, (3) metode harga jual kembali, (4) metode biaya plus, (5) metode laba sebanding, (6) metode pemisahan laba, (7) metode lainnya.

  1. Metode Harga Tidak Terkontrol yang Setara

Berdasarkan metode ini, harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara perusahaan yang independen atau perusahaan dengan pihak ketiga yang tidak berkaitan. Metode ini tepat digunakan jika barang tersedia dalam jumlah cukup sehingga penjualan yang dikontrol pada dasarnya sebanding dengan penjualan pada pasar terbuka. Produk berjenis komoditas biasanya menggunakan metode ini untuk transaksi internal.

  1. Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara

Metode ini diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalti acuan dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.

  1. Metode Harga Jual Kembali

Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang independen. Margin yang memadai untuk menutup beban dan laba normal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antarperusahaan. Memutuskan margin yang mrmadai merupakan hal yang sulit jika perusahaan afiliasi pembeli penambahan nilai yang cukup besar terhadap barang yang dialihkan.

  1. Metode Penentuan Biaya Plus

Penentuan biaya plus merupakan pendekatan kerja dari depan di mana suatu peningkatan nilai ditambahkan pada biaya perusahaan afiliasi yang melakukan transfer dalam mata uang lokal. Peningkatan nilai ini umumnya mencakup (1) anggapan biaya pendanaan yang terkait dengan persediaan ekspor, piutang, dan aktiva yang digunakan, dan (2) persentase biaya yang menutupi biaya manufaktur, distribusi, gudang pengiriman internal dan biaya-biaya lain yang terkait dengan operasi ekspor.

  1. Metode Laba Sebanding

Metode ini mendukung pandangan umum yang menyatakan bahwa pembayaran pajak yang menghadapi situasi yang mirim harusnya memperoleh imbalan yang mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu. Dengan demikian, laba antarperusahaan atas transaksi antarpihak berhubungan istimewa harus dapat dibandingakan laba atas transaksi dengan pihak-pihak yang tidak berhubungan istimewa yang terlibat dalam kegiatan bisnis yang serupa pula. Imbalan atas modal yang digunakan (return on capital employed-ROCE) merupakan indikator tingkat laba yang utama.. Bedasarkan pendekatan ini, rasio laba operasi terhadap rata-rata modal yang digunakan oleh suatu entitas acuan dibandingakan dengan ROCE entitas yang dibahas.

Penerapan metode ini umumnya memerlukan penyesuaian atas perbedaan-perbedaan yang ada antara pihak yang dibandingkan. Faktor-faktor yang memerlukan penyesuaian tersebut adalah kondisi penjualan yang berbeda, perbedaan biaya modal, risiko nilai tukar valuta asing, dan risiko lainnya dan perbedaan dalam praktik pengukuran akuntansi.

  1. Metode Pemisahan Laba

Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Pada dasarnya metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa, yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar. Salah satu jenis pendekatan ini, metode pemisahan laba sebanding, membagi laba yang dihasilkan dari transaksi dengan pihak berhubungan istimewa melalui penggunaan alokasi persentase terhadap total laba yang dihasilkan dari jenis transaksi dan aktivitas sejenis yang dilakukan dengan perusahaan yang tdak dikendalikan.

  1. Metode Penentuan Harga Lainnya

Karena metodologi penentuan harga yang ada tidak selalu mencerminkan keadaan yang mendasari, metodologi tambahan dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat. Aturan metode terbaik yang mengharuskan para pembayar pajak untuk memilih penentuan harga transfer yang terbaik berdasarkan fakta dan keadaan per kasus.

Langkah-langkah yang membantu penentuan harga transfer;

  • Analisislah risiko yang dihadapi, fungsi yang dijalankan oleh perusahaan afiliasi dan

faktor-faktor penentu ekonomi dan legal yang mempengaruhi penentuan harga.

  • Identifikasikanlah dan analisislah perusahaan dan transaksi yang dijadikan sebagai acuan. Dokumetasikanlah alasan-alasan dibuatnya penyesuaian.
  • Badingkanlah hasil keuangan perusahaan yang sebanding dengan pihak       pembayaran pajak.
  • Jika transaksi yang sebanding ada, perhatikan kemiripan dan perbedaannya dengan transaksi yang dilakukan oleh pembayaran pajak.
  • Dokumentasikanlah mengapa metode penentuan harga terpilih adalah yang paling dapat memadai dan mengapa metode yang lain tidak demikian.
  • Perbaharuilah informasi sebelum melakukan pelaporan surat pajak.

Perjanjian Penentuan Harga Lanjutan

Perjanjian penentuan harga lanjutan (advance pricing agreements-APA) merupakan mekanisme yang digunakan oleh perusahaan multinasional dan otoritas pajak untuk secara sukarela menegosiasikan metodologi penentuan harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua belah pihak. Perjanjian ini mengurangi atau menghilangkan risiko audit penentuanharga transfer, menghemat waktu dan uang baik bagi perusahaan multinasional dan otorisasi pajak.

Praktik Harga Transfer

Perusahaan operasi secara nyata berbeda dalam banyak dimensi seperti ukuran, jenis industri, nasionalitas, struktur organisasi, derajat keterlibatan internasional, teknologi, produk atau jasa, dan kondisi daya saing. Oleh karena itu, tidak terlalu mengejutkan apabila berbagai metode penentuan harga transfer dapat ditemukan dalam praktik. Kebanyakan bukti empiris praktik harga transfer didasarkan pada survey lapangan. Karena kebijakan penentuan harga perusahaan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang wajib dilakukan, maka survey tersebut harus diinterpretasikan secara hati-hati.

Masa Depan

Teknologi dan perekonomian global menimbulkan tantangan tersendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang nendasari perpajakan internasional. Salah satu prinsip ini adalah bahwa setiap bangsa memiliki hak menentukan untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari rakyatnya dan kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya sendiri.

Pemerintah di seluruh dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsipharga wajar. Yaitu, suatu perusahaan multinasional di negara berbeda dikenakan pajak seakan-akan mereka adalah perusahaan independen yang beroperasi secara wajar dari satu sama lain.

TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL MERANGKUM BAB 8,9 DAN 10

BAB 8

STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Survey Konvergensi Internasional

  1. Manfaat Konvergensi Internasional

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir, surata kabar terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain:

–       Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat  meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akandikurangi.

–       Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih        bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global  akan lebih terjaga.

–       Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger  dan akuisisi area usaha.

–       Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.

–       Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam  mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untukmeningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.

  1. Harmonisasi Internasional

“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.

Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi:

  1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
  2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
  3. Standar audit.
  4. Keuntungan Harmonisasi Internasional

Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:

  1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
  2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
  3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
  4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
  5. Kritik Atas Standar Internasional

Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.

Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.

Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :

–       Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untukberadaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi disetiap negara.

–       Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.

–       Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.

–       Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.

  1. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:

  1. Rekonsiliasi

Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.

  1. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)

Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

  1. Evaluasi

Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.

Beberapa Peristiwa penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional
            1959 Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi          internasional dimulai.

            1961Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik,        didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni      Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.

            1966 Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional            di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.

            1973 Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.

            1976 Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization   for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi         Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk          “Pengungkapan Informasi”.

            1977 Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-    IFAC) didirikan.

            1977 Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial             Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat         bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi      Perusahaan Transnasional.

            1978 Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.

            1981 ASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi      nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar   internasional.

            1984 Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar       perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di   Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.

            1987 Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang    umum dalam praktik akuntansi dan audit.

            1989 IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan           Keuangan diterbitkan aoleh IASC.

            1995 Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja     yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk           satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam         penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas             dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.

            1995 Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi     akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-       perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal    internasional.

            1996 Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya       ”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin,        standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan          yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.

            1998 IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk             Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.

            1999 Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on             Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan     Juni.

            2000 IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang            disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.

            2001 Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya  pada suatu pasar yang    diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS       selambatnya tahun 2005.

            2001 Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting            Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung     jawabnya per tanggal 1 April.  Standar IASB disebut sebagai Standar    Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang    dikeluarkan oleh IASC.

            2002 Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata     seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB    dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi.           Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan     keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham      dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan             yang memungkinkan hal ini tercapai.

            2002 IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi   komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan          AS.

            2003 Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang      diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama          dengan IFRS.

            2003 IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi   internasional :

  1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
  2. Komisi Uni Eropa (EU)
  3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
  4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
  5. Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
  6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)

International Accounting Standards Board ( IASB )

Tujuan IASB adalah :

  1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
  2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
  3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.

Struktur IASB yang Baru

  1. Badan wali
  2. Dewan IASB
  3. Dewan penasihat standar
  4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)

International Organization of Securities Commissions ( IOSCO )

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of         Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator     pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan   anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-     sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat        domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil,     efisien dan sehat:

  • Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
  • Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
  • Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan    standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal        secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah            untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas    dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien    pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini             bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan      terhadap proyek-proyek IASB.

International Federation of Accountants ( IFAC )

IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi    anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan.       Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan         profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat    memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.

Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari    setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri     dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5     tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan            IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh         Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional             akuntansi dari seluruh dunia.

International Standards of Accounting and Reporting ( ISAR )

ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja    antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat         perusahaan.             Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar   akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut        melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang          direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas             pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata     kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan            menengah.

Organization for Economic Cooperation and Development ( OECD )

OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang             berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-          negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi          Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan    untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-        anggotanya.

BAB 9

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Tantangan dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara

Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkum risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di suatu wilayah menjadi kurang efektif diwilayah lain. Para analisis juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Dikebanyakan pasar berkembang, para analisis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.

Analisis dan penilaian keungan internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdisi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan diseluruh dunia. Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam anaisis pelaporan keuangan. Analisis ini member pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi bisnis akan membantu para analisis untuk membuat peramalan yang realitis.

Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yanag meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki pratik peaporan keuangan eksternl mereka.

Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut menguburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah

Kerangka Kerja Analisis Bisnis

Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis:

  1. Analisis strategi usaha
  2. Analisis akuntansi
  3. Analisis keuangan
  4. Analisis prospektif

Analisis Strategi Bisnis Internasional

Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.

Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional:

  1. Ketersediaan informasi

Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.

  1. Rekomendasi untuk melakukan analisis

Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.

Analisis Akuntansi

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Langkah-langah dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:

  1. a)   Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
  2. b)   Analisislah fleksibilitas akuntansi
  3. c)   Evaluasilah strategi akuntansi
  4. d)  Evaluasilah kualitas pengungkapan
  5. e)   Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
  6. f)    Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

Analisis Keuangan Internasional

Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, serta untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan.

Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.

Dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional, yakni :

  1. Apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
  2. Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’

Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio, serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Terdapat lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten, diantaranya:

  1. Depresiasi dan amortisasi
  2. Biaya yang ditangguhkan atau di kapitalisasi
  3. Pajak tangguhan
  4. Pensiun
  5. Translasi mata uang asing

Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan.

Para analis harus memilih untuk membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis. Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.

Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan Laporan Keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.

Analisis Prospektif Internasional

Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analisis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.

Analisis dan Audit Laporan Keuangan

Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam analisis laporan keuangan internasional.

Fungsi Pembuktian

Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.

Laporan Audit

Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti  atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.

  1. Inggris

Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.

  1. Amerika Serikat

Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum.

Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.

  1. Swedia

Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :

  1. Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang
  2. Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
  3. Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
  4. Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama.
  1. Jerman

German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

Audit dan Kredibilitas

Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi , tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

 

Mekanisme Penganggulangan

Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena keahlian professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihannya.

Audit Internal

Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Selain itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.

BAB 10

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL

Pemodelan Bisnis

Survey terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya.Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama, yaitu :

  1. Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
  2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depanan menganalsis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
  3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.

d.Mentranslasikan pilihan pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifikasi.

Materi Perencanaan

Perencanaan Penganggaran Modal

Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan mutinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaranmodal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam hukumpajak,sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasipasar,pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk.

Perspektif Imbalan Keuangan

Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk.Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:

  1. Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
  2. Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan

bagi induk bukan biaya tambahan.

  1. Nilai inflasi nasional yang berbeda
  2. Perubahan nilai mata uang luar negeri
  3. Perpajakan yang berbeda.

Orang lain dapat berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestic. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal. Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Kompatibilitas antara target dari investor multinasional dan pemerintah setempat bisa diukur dengan dua kalkulasi hasil keuangan:

  1. Dari perspektif Negara setempat.
  2. Pandangan dari perusahaan induk.

Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.

Pengukuran Hasil Terduga

Pengukuran hasil terduga berhubungan pada arus kas dari sebuah investasi luar negeri. Metode untuk memperkirakan arus kas yang akan diproyeksikan juga berhubungan dengan fasilitas dari Rusia, sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Adapun pengertian dari penerimaan terduga itu adalah berdasarkan proyeksi penjualan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha (dimasukkan ke dalam ekuivalen kas mereka) dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan, dengan meliputi :

  1. Arus kas proyek verses arus kas perusahaan induk
  2. Arus kas perusahaan induk meningkat keuangan
  3. Tunjangan keuangan
  4. Risiko politis

Biaya Modal Multinasional

Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut ini :

Ka = ke (E/S) + ki (1 – t) (D/S)

Dimana : 

Ka : beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal

Ke : biaya ekuitas

Ki : biaya utang sebelum pajak

E :  nilai ekuitas perusahaan

D :  nilai utang perusahaan

S :  nilai struktur modal perusahaan (E + D)

T :  nilai pajak marginal

Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan :

DVi = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.

P0 = harga pasar kini saham pada awal periode

g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas,

Ke dihitung sebagai berikut Ke = DVi/Po + g.

Sistem Informasi Manajemen

Isu yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :

  1. a) penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan.
  2. b) penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
  3. c) Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. Sistem informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal.

Manajemen Informasi  dan Hiperinflasi

Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :

  • Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
  • Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
  • Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu.

Masalah Pengendalian Keuangan

Sebuah pernyataan tentang strategi dan sistem informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama petingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk :

  1. Melaksakan strategi keuangan global MNE
  2. Mengevaluasi tingkatan dimana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusaaan
  3. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target finansial perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Penetapan Biaya Strategis

Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan diseluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Perbedaan hasilantara biaya standar dan sebebarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model dasar harga. Biaya yang diperbolehkan adalah berdasarkan pada penjumlahan target margin keuntungan yang mencerminkan rencana strategis perusahaan dan proyeksi keuangan dari target harga jual yang diyakini akan diterima oleh pasar.

Adapun pasar dengan sistem ini, dikenal dengan pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayaan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Sedangkan pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.Adapunperbedaan-perbedaan utama lainnya antara konsep pembiayaan kaizen dengan standar, yaitu:

Konsep Biaya Standar

  1. Pengendalian biaya.
  2. Berdasarkan pada kondisi yang ada.
  3. Sasaran : seragam dengan performa standar.
  4. Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun.
  5. Analisis varian berdasarkan atas aktual versus standar.
  6. Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai.

Konsep Biaya Kaizen

  1. Pengurangan biaya.
  2. Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berhubungan.
  3. Sasaran : mencapai target pengurangan biaya.
  4. Pengurangan biaya ditetapkan perbulan.
  5. Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai.
  6. Analisis varian berdasarkan pada pengurangan biaya tetap.

Evaluasi Performa Usaha Luar Negeri

Penilaian performa adalah inti dari sebuah sistem pengendalian afektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk :

  1. Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
  2. Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
  3. Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
  4. Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahaan secara produktif
  5. Mengwvaluasi performa manajerial.

Berikut ini adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negeri, yaitu :

  1. Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika

mereka adalah komponen sistem multinasional.

  1. Kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
  2. Target yang jelas dapat memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
  3. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tak terduga.
  4. Manajer cabaang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil diluar kendali di dalam dan luar negeri.
  5. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
  6. Pengukuran performa ganda, finansial, dan non finansial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.

Standar Performa

Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimumyang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan  hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya. Membandingkan performa unit usaha luar negri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebgai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini. Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa. Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang

berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:

  1. Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional
  2. Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unitusaha luar negri
  3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa
  4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan darisemua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untukperkembangan yang tidak terduga
  5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luarkendali mereka (di dalam dan di luar negri)
  6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuhdalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai
  7. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luarnegri.

    REFERENSI:

  8. Choi, Frederick D.S., dan Meek, Gary K., 2010, International Accounting Buku-1, Penerbit Salemba Empat.
  1. Choi, Frederick D.S., dan Meek, Gary K., 2010, International Accounting Buku-2, Penerbit Salemba Empat.

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL MERANGKUM BAB 5,6, DAN 8

BAB 5 PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

  1. Perkembangan Pengungkapan

Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.

Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

  1. Pengungkapan Sukarela

Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela.

Pemilihan pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

  1. Ketentuan Pengungkapan Wajib

Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”

  1. Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan

Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas pasar keseluruhan.

  1. Pembahasan Laporan Keuangan SECAmrika Serikat

Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik. Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan pengungkapan terkini melindungi investor dan memastikan kualitas pasar modal AS.

  1. Praktik Pelaporan dan Pengungkapan

Praktik pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan respons manajer terhadap kebutuhan pengungkapan dan insentif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan kepada pengguna secara sukarela.

  1. Pengungkapan Informasi Progresif

Informasi progresif meliputi

(1) Perkiraan pendapatan, laba rugi, arus kas, pengeluaran modal, dan hal keuangan lainnya.

(2) Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi masa depan.

(3) Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.

  1. Pengungkapan Segmen

Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

  1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.

  1. Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik Dan Prinsip Akuntansi Yang Digunakan

Laporan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik meliputi :

  1. “Laporan ulang yang mudah”tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing.
  2. pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya.
  3. posisi laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan prinsip akuntansi kedua.
  4. sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
  5. Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
  6. Komponen dari rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan  adalah infrastruktur pasar, lingkungan hukum, pengaturan lingkungan, dan informasi infrastruktur.
  7. Pengungkapan pengelolaan perusahaan mencakup laporan bagaimana pemerintah mengelola informasi tentang jajaran direktur, dan sebuah pembahasan pengendalian internal.
  8. Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
  9. World Wibe Web terus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua.
  10. Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui Web adalah eXtensible Bussiness Reporting Language(XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau data.
  11. Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-negara dengan Pasar Baru Muncul

Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada perusahaan dari Negara berkembang.

Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.

  1. Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Manajer

Penguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas sehingga manajer harus dan sukarela mengungkapkan laporan keuangan.

Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.

BAB 6 TRANSLASI MATA UANG ASING

            Alasan Translasi Mata Uang Asing

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.

Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing yaitu:

  1. Mencatat translasi mata uang asing
  2. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan
  3. Berkomunikasi dengan peminat saham asing

Latar Belakang dan Terminologi

Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling  Inggris kemudian disajikan ulang dalam pedanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.

Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.

  • Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
  • Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward.
  • Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

Masalah

Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan tidak akan sulit daripada mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanannya metric tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.

           

        Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing                    Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang       asing terhadap mata uang domestik yaitu : 

  • Kurs saat ini, kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
  • Kurs historis, translasi mata uang yang berlaku saat aseets dengan mata uang pertama kali didapatkn atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
  • Kurs rata rata, nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.

            Transaksi Mata Uang Asing

Kriteria mata uang fungsional

Faktor Ekonomi Mata Uang Lokal Sebagai Mata Uang Fungsional Mata Uang Induk Perusahaan Sebagai Mata Uang Fungsional
Arus Kas Menggunakan mata uang lokal dan tidak berpengaruh terhadap arus kas Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga Jual Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompeasi lokal Respinsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga Pasar Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang lokal Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang induk
Anggaran Biaya Sering terjadi pada daerah local Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan Menggunakan mata uang lokal dan dilayani oleh operasional local Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi keajaiban jangka panjang
Internal Perusahaan Jarang, tidak ekstensif Sering kali 4 transaksi yang eksentif

Perspektif Transaksi Tunggal

Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar baik stabil atau tidak dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

Perspektif Ganda

Pada transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

            Translasi Mata Uang Asing

  • Metode Nilai Tukar Tunggal

Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan hutang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata rata nilai tukar saat itu pada setiap periode.

  • Metode Current-Noncurrent

Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.

  • Metode Moneter-Nonmoneter

Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menukarkan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.

  • Metode Kurs Sementara

Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak merubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya merubah unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual.

  • Metode Nilai Tukar Ganda

Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses transalasi mata uang asingnya.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing

Pendekatan akutansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing yaitu:

  1. Penangguhan
  2. Penangguhan dan Amortitasi
  3. Penangguhan Sebagian
  4. Tidak Ada Penangguhan

 

            Pengembangan Akutansi Translasi Mata Uang Asing

Beberapa perspektif historis tentang akutansi Translasi Mata Uang Asing di

Negara amerika sebagai berikut:

  1. Pra 1965

Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin No 43

  1. 1965-1975

Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

  1. 1975-1981

FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975.

  1. 1981-sekarang

FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards no 52 tahun 1981.

            Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21.

  • Translasi Saat Mata Uang Local Adalah Mata Uang Fungsional.

Prosedur kurs saat ini digunakan adalah:

  1. Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal tanggal neraca. Akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
  2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu translasi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
  3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukan kedalam laporan laba rugi higga operasional luar negri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
  • Translasi Saat Mata Uang Induk Perusahaan Adalah Mata Uang Fungsional.
  1. Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
  2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
  3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.

Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pmbukuanta dalam satu         mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam      situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata   uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dollar AS      menggunakan metode kurs saat ini.

Permasalahan Perhitungan

  1. Perspektif Laporan
  2. Harga Perolehan
  3. Konsep Pendapatan
  4. Laba Terkelola

Translasi Mata Uang Asing Dan Inflasi

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai eksternal        mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk             mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung         berinflasi akan menghasilkan paclanannya mata uang dosmetik jauh dibawah nilai             aslinya.

Translasi Mata Uang Asing Dimana Saja

Gambaran kurs dalam standar kanada (Cica 1960) focus terhadap utang asing        jangka  panjang. Keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang asing ditangguhkan  dan diamortitasi karena tidak diakui sebagai pendapatan.

Perbedaan antara Inggris dan Amerika Serikat, di Inggris laporan keuangan            harus disesuaikan terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan             menggunakan kurs saat ini. AS menggunakan kurs sementara.

Terdapat perbedaan ias 21 revisi dan ias no 25. Pada ias no 21 laporan keuangan    anak perusahaan yang berbeda dinegara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan untuk    merefleksikan perubahan dalam harga secara umum sebelum translasi mata uang asing  standard yang dilakukan inggris.

Jepang telah merubah standard mereka untuk menggunakan metode kurs saat         ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang   diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.

BAB 8 STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Upaya harmonissasi akuntasi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya komite standar Akuntansi Internasional (IASC didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembanganya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berhaga, serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan.

Standar yang terhamonisai bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan oembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB, kovergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secra perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.Oleh karenanya, pemahaman yang medasar harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.

SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

Manfaat Konvergensi Internasional

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat,, mengatakan hal dibawah ini pada September 2004 :

Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang samaoleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika Serikat, atau Negara lainnya. Begitu pun juga, persyaratan dan prosedurr audit yang paling efektif kemungkinan besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina atau Jerman.Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan di Negara laiinya. dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia.

Kritik terhadap Standar Internasional

Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-komite Standar Akuntansi Internasional dibentuk). Sebagian orang mengatakan bahwa standar akuntansi internasional terlalu sederhana untuk memecahkan maslaah yang rumit. Para kritikus bersikerasbahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntans. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasu perbedaan-perbedaan latar belakng, tradisi dan lingkunga ekonomi setiap Negara.

Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firmas-firma akuntansi internasional luaslah yang mampu memenuhi tuntutannya. Munculnya pula ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.

Terkahir, Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.

Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi, firma-firma asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical accounting measure –Pengukuran akuntansi kritis yang berlaku di negaranya dan di Negara dimana laporan keuangan tersebut diajukan. Rekonsiliasi lebih sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapakan satu perangkat penuh laporan keuangan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda.

Evaluasi

            Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Jumlah Negara yang menggunakan IFRS bertambah dan kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit di nilai mengesankan.

Hal terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap Negara mengenai faktor pokok yang menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di seluruh dunia.

IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetukan standar akuntansi internasioanl dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :

  1. International Accounting Standards Board (IASB)
  2. Commision of the European Union (EU)
  3. Internasional Organization of Securities Commisions (IOSCO)
  4. Inernational Federation of Accountants (IFAC)
  5. United Nation Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
  6. Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group).

International Accounting Standards Board (IASB)

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:

  1. Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
  2. Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
  3. Dewan Penasihat Standar,Dewan Penasihat Standar yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
  4. International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB

IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.

Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS

Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :

  1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
  2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
  3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.

UNI EROPA

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :

  1. Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
  2. Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
  3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.

Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan

Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu haruslah penuh.

Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanaan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.

Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih serta independen.
Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?

Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.

Namun keberhasilan usaha penyelarasan Uni Eropa menjadi perdebatan.Sebagai contoh, negara – negara anggota umumnya tidak mengesampingkan peraturan akuntansi yang ada di negara mereka saat mengadopsi pedoman Uni Eropa. Hal yang terjadi adalah, negara – negara tersebut menyesuaikan peraturan baru terhadap peraturan  mereka yang telah ada. Masalah lainnya adalah sejumlah mana negara – negara anggota mematuhi pedoman yang ada.
Pendekatan Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa
Tahun 1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan penyalarasan akuntansi. Pendekatan ini bernama stategi akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan – perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat dan pasar dunia lainnya kana bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi Uni Eropa. Komisi eropa pun menekankan bahwa Uni Eropa perlu memperkuat komitmennya pada proses penyusunan standar internasional yang menawarkan solusi yang paling efiseien dan cepat bagi perusahaann – perusahaan beroperasi dalam skala internasional.

Ditahun 2000, Komisi eropa mengadopsi stategi pelaporan keuangan yang baru. Landasan dari strategi ini adalah peraturan – peraturan yang sudah ada bahwa semua perusahaan Uni Eropa yang terdapat dalam pasar yang sudah diatur, termasuk bank, perusahaan asuransi, dan UKM, harus menyusun akun rekonsiliasi berdasarkan IFRS. UKM yang tidak terdatra dan tidak dilindungi, tetpi perusahaan – perusahaan itu dapat megadopsi IFRS dengan sukarela, terutama jika sedang mencari modal internasional.Parlemen eropa mengesahkan proposal ini, dan Dewan Uni Eropa mengadopsi perundang – undang penting tahun 2002.

Peraturan ini mempengaruhi 7000 perusahaan Uni Eropa yang tedafatr (disbanding dengan hamper 3000 perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan menggunakan IFRS pada tahun 2001). Peraturan ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan lintas – batas dalam jasa keuangan guna menciptakan pasar yang digabkan secraa penuh, dengan membantu membuat informasi keuangan lebih transparan dan sebanding.

Agar menjadi terikat secara hukum, IFRS harus diadopsi oleh Komisi Eropa. Hla yang termasuk ke dalam peraturan di atas adalah mekanisme pengesahan dua tingkat yang didirikannya Komite Regulasi  Akuntansi (ARC), badan pengurus Uni Eropa yang diwakili oleh negara anggota. Pada mulanya, IFRS diberikan tinjauan dan opini teknis oleh Kelompok Penasihat Pelaporan Keuangan Eropa (EFRAG), organisasi sektor usaha yang terdiri atas auditor, penyusun, perumus standar nasional, dan lainnya.

International Federatioan Of Accountants (IFAC)

            Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti. Audit eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat :

  1. Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
  2. Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
  3. Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
  4. Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi audit
  5. Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan hukum

Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :

  • International Accounting Education Standards Board
  • International Auditing and Assurance Standards Board
  • International Ethics Standards Board for Accountants
  • International Public Sector Accounting Standards Board

Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :

  • Panel Penasihat Pemenuhan
  • Komite Negara Berkembang
  • Komite Pencalonan
  • Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
  • Komite Usaha Kecil Menengah
  • Komite Auditor Transnegara

Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di bawah ini :

  • Pengenlan Kerja
  • Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
  • Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
  • Bukti Audit
  • Penggunaan Kerja Lainnya
  • Area Khusus

IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti ISA.

KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTARPEMERINTAHAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM INTERNATIONAL STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR membahasa dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB.

ISAR merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.

ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)

            OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar keuangan nasinal dan internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan peraturan pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai publikasi OECD atau sebagai fitur istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.

KESIMPULAN

Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah.Perdebatan sekarang tidak lagi mengenai bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang mempengaruhi perngembangan akuntansi (misalnya system pemguasaan dan keuangan badan hokum) masih aka nada, sistm pelaporan keuangan akan bergabung sering dengan pasar modal internasional yang lebih berorientasi pada investor. Badan standar akuntansi internasional sedang berada di pusat pergerakannya.Sekarang ini, sulit untuk menangani masalah peratuan dalam psar modal dan bursa saham tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pegungkapan dan atau audit.


DAFTAR PUSTAKA :

Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K, 2010, Akuntansi Internasional, Buku 2, Edisi keenam, Jakarta;Salemba Empat.

SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL (KELOMPOK)

 

Kelompok 3 : 4EB18

  • Santy Anggraeni
  • Siti Rahayu W
  • Komalasari
  • Ajeng Dwi U
  • Azis

Tugas Softskill Kasus 3

 

  1. Gambarkan masalah yang diilustrasikan dalam kasus ini !

Jawab :

Permasalahn etika di republik ceko yang mengakas selama 40 tahun dibawah sebuah sistem korupsi. Dibawah naungan komunis, semua pengaruh serba politik sehingga korupsi tidak bisa diredam. Etika di republik ceko menggantung pada pasar dan kurang transparasi banyak manajer yang melupakan sikap mereka pada tahun 70-an dan 80-an dibawah komunisme kerahasiaan, bukan transparasi adalah semboyan mereka tidak berfikir pentingnya supaya investor terus memperoleh informasi. Mereka dikejutkan dalam sebuah ekonomi pasar dan tiket privatisasi telah disobek dengan skandal. Tetapi menurut Jiri Michalik, seoraang perantara dengan Habova Securities mengatakan “semuanya menjadi lebih baik, perusahaan ceko akhirnya menyadari bahwa mereka harus memberi tahu investor apa yang akan mereka masuki jika mereka menarik lebih banyak penanaman modal.

 

  1. Apa kemungkinan penyebab dari semua masalah ini !

Jawab :

Etika manager yang tidak transparasi kepada para investor, sebagian besar manajer tidak berpengalaman dalam menyusun dan menyebarkan informasi keuangan mereka, sehingga terjadinya korupsi tidak bisa diredam.

 

  1. Apa akibat dari semua permasalahan ini bagi investor, perusahaan Ceko, dan bursa saham Prague !

Jawab :

Karena adanya kebiasaan keras kepala untuk menutupi informasi keuangan, perusahaan Ceko ditinggalkan rival mereka, yaitu Hungaria dan Polandia dalam keadaan tidak bersih. Investor yang berinvestasi di perusahaan Ceko tidak dapat memperoleh informasi dan membuat investor berpikiran bahwa manajer perusahaan di Ceko telah berbuat kecurangan. Selain itu, karena adanya kerahasiaan dari perusahaan Ceko, membuat bursa saham Prague tidak dapat memperlihatkan adanya kenaikan modal perusahaan yang membuat investor tidak dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan atau mereka mendapatkan terlambat.

 

  1. Tuliskan sebuah program perubahan yang yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan tersebut !

Jawab :

  • Melakukan evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Internal perusahaan, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemhan dan kelebihan dari kinerja perusahaan tersebut. Dalam hal ini, membutuhkan seorang manajer yang mampu menyusun dan melaporkan segala informasi yang berhubungan dengan perusahaan yang berguna dan dibutuhkan oleh investor maupun perusahaan itu sendiri.
  • Merubah kebiasaan yang telah mendarah daging di Ceko dengan membuang sikap privatisasi dan membuang semboyan kerahasiaan dan bukan tranparasi. Dengan adanya peraturan yang memiliki sanksi atas pelanggarannya, maka dan meminimalisir ketergantungan Ceko terhadap kebiasaan keras kepala.

SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL (INDIVIDU)

BAB 1

  1. Periksa lima situs Web dari Apendiks 1-2 yang anda rasa paling menarik bagi perusahaan asing yang terdaftar. Dari yang telah dipilih, transaksi manakah yang terbukti paling populer selama dua tahun terakhir ? Lengkapilah pengamatan anda dengan penjelasan-penjelasan yang memadai.

Jawab :

www.IDX.co.id

TEMPO.CO, Jakarta-Perusahaan asal Indonesia, PT Kreasindo Resources Indonesia, menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Iran, Nakhle Barani Pardis Co, untuk kesepakatan jual-beli extra heavy crude serta pembangunan kilang. “Dengan nilai investasi lebih dari US$ 3 miliar,” kata Wakil Ketua Komite Timur Tengah dan Konferensi Negara Organisasi Islam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rudi Radiab, dalam konferensi pers, Selasa, 11 Februari 2014.

  1. Lihatlah kembali tampilan 1-6 dan perlihatkanlah bagaimana statistik ROE sebesar 7,1% dan 6,2% untuk tahun 2005 diperoleh. Manakah yang menunjukkan kinerja pengukuran yang lebih baik untuk digunakan ketika membandingkan kinerja Electrolux dengan kinerja Maytag, induk perusahaan Hoover, yang membuat pembersih lantai dan produk aplikasi rumah tangga lainnya ?

Jawab:

Dilihat dari statistik bahwa perusahaan Electrolux lah yang lebih baik kinerjanya, dibandingkan perusahaan lain. Karena Electrolux merupakan produsen rumah tangga terkemuka di dunia yang sangat mengerti kebutuhan konsumen dan dikembangkan dalam kolaborasi erat dengan para profesional. Electrolux juga berupaya memastikan bahwa semua produk, layanan, dan produksinya memberi sumbangan bagi pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu desain produk diarahkan agar mengurangi dampak lingkungan buruk sepanjang usia pakai produk, sementara sumber daya dan konsumsi energi, limbah, serta pencemaran dipantau secara teratur untuk peningkatan.

  1. Pilihlah 2 dari bursa efek yang terdapat dalam appendix 1-2. Jelajahilah situs web tersebut dalam jenis dan kualitas informasi yang disajikan dan kemudahan penggunaan situs web tersebut. Apakah informasi pers dari perusahaan emiten tersedia dalam bahasa inggris? Bagaimana hubungan dengan situs web perusahaan emiten? Ketentuan pencatatan saham ? Data harga dan volume sekuritas yang tercatat? Informasi yang membantu bagi investor?

Jawab:

Website Japan Exchange Group memiliki tampilan yang user friendly, dengan menu tentang informasi Market News, Data & Statistik, Listed Companies, Equities, Derivates, Rules & Trading Participans, System, Self Regulation dan Clearing & Settlement yang langusng terlihat di menu awal sangat memudahkan bagi pengguna. Situs ini selain dalam bahasa Jepang juga terdapat dalam bahasa Inggris. Terdapat informasi harga saham dan berita-berita terkait saham perusahaan-perusahaan Jepang yang sangat informatif bagi pengguna.

Website Athens Exchange Group tersedia dalam bahasa Yunani maupun Inggris. Situs ini tersusun rapi dengan drop down menu yang berisi informasi tentang Markets, Products, Companies, Information, Operations, Service dan Regulatory yang sangat terinci yang terbuka. Di situs ini juga menginformasikan harga saham terkini dan informasi Press Releases maupun Company Announcement. Sangat berguna bagi pengguna.

 

BAB 2

  1. Soal No.2

Pertimbangkanlah negara-negara berikut : (1) Belgia, (2) Cina, (3) Republik Ceko, (4) Gambia, (5) India, (6) Meksiko, (7) Senegal, dan (8) Taiwan.

Diminta : ke dalam bagian manakah negara-negara tersebut diklasifikasikan berdasarkan sistem hukum? ke dalam bagian manakah jika diklasifikasikan berdasarkan sistem praktik akuntansi? Berikan alasan atas jawaban  anda.

            Jawab :

Klasifikasi negara berdasarkan sistem hukum

  1. Belgia :           Hukum Kode
  2. Cina :
  3. Republik Ceko :           Hukum Kode
  4. Gambia                  :
  5. India                      :           Hukum Umum
  6. Meksiko                  :           Hukum Kode
  7. Senegal                  :
  8. Taiwan                   :           Hukum Kode

Klasifikasi negara berdasarkan sistem praktik akuntansi

  1. Hukum Ceko didasarkan pada sistem hukum kode sipil eropa kontinental. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
  2. Perekonomian Cina disebut sebagai perekonomian hibrid (campuran), dimana negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar di Republik Cina, standar akuntansinya didasarkan pada IAS/IFRS karena cina berharap dapat melakukan komunikasi dengan lebih baik kepada investor asing yang sangat penting bagi rencana pembagunan ekonominya.
  3. RDF saat ini telah menegaskan komitmen Taiwan untuk konverjensi dengan IAS/IFRS. Konsep akuntansi keuangan dan penyusunan laporan keuangan di revisi pada tahun 2002 didasarkan pada kerangka dasar IASC. Seluruh proyek baru dan yang telah ada yang dilaksanakan oleh FASC akan disesuaikan dengan IAS/ IFRS. Perbedaan antara prinsip akuntansi Taiwan dengan IAS/IFRS akan di identifikasikan dan akan direvisi agar sesuai dengan IAS/IFRS.
  4. Latin Accounting

Grup Latin ini terdiri dari kelompok negara maju seperti Belgia, Perancis, Argentina, Brazil, Spanyol, Italia, dan kelompok negara kurang maju seperti Chili, Kolumbia, Peru, dan Uruguay. Juga beberapa negara koloni seperti Zaire, Senegal. Latin accounting cenderung relatif konservatif dan secretive dibandingkan dengan negara Anglo-saxon.

  1. Di India telah menetapkan peta jalan untuk konvergensi dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) terhitung mulai 1 April 2011.
  2. Hukum komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Pubicos) menerbitkan standard akuntansi dan auditing di Meksiko. Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penerapan standard akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika atau Anglo Saxon, dan bukan pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil., dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.  Pada tahun 2001 IMCP membentuk CINIF. Institusi ini bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi sejalan dengan IFRS. Pada tahun 2004 standar yang dikeluarkan oleh IMCP diteruskan ke CINIF. Pada awal 2005, GAAP Meksiko sudah 70% sejalan dengan standar internasional.
  3. Soal No.10

Banyak negara yang mengizinkan atau membiarkan perusahaan-perusahaannya yang telah terdaftar menggunakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional dalam laporan-laporan keuangannya, atau laporan yang dikonsolidasikan untuk kepentingan investor.

Diminta : pertimbangkan kesepuluh negara berikut ini : Cina, Republik Ceko, Prancis, Jerman, India, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. Untuk masing-masing negara IFRS (a) tidak diizinkan, (b) Izinkan, (c) diperlukan untuk sesuatu, atau (d) diperlukan untuk seluruh perusahaan domestic yang terdaftar dalam Bursa Saham? Diskusikan kemungkinan-kemungkinan alas an untuk menetapkan pola yang diteliti.

Jawab:

  1. Tidak diizinkan
  • Cina (menggunakan standar yang secara substansial)
  1. Diizinkan
  • Prancis (kecuali untuk perusahaan pribadi)
  • Jerman
  • Belanda
  • Inggris
  • Republik Ceko (kecuali untuk perusahaan pribadi)
  • India
  1. Diperlukan untuk sesuatu
  • Jepang
  1. Diperlukan untuk seluruh perusahaan domestik yang terdaftar dalam bursa saham
  • Meksiko
  • Amerika Serikat (perusahaan luar negeri yang terdaftar)

 

 

Republik Ceko Perancis Jerman Belanda Inggris
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan Gabungan Diharuskan Diharuskan Diharuskan Diharuskan Diharuskan
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi Diharuskan Dilaranga Dibolehkan tapi hanya untuk tujuan informasial ª Diharuskan Diharuskan
Perusahaan tidak terdaftar laporan keuangan gabungan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan
Perusahaan tidak terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi Dilarangᵇ Dilarangᵇ Dibolehkan tapi hanya untuk tujuan informasionalª Dibolehkan Dibolehkan

 

Keterangan :

ª = Laporan keuangan prusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan – laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan dividen.

ᵇ = IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan – perusahaan pribadi yang kecil ini.

 

  • IFRS Dalam Uni Eropa

Di Amerika, hampir sebagian besar Amerika Latin dan Kanada menerapkan IFRS. Bahkan seluruh negara di Eropa juga telah menerapkan sistem IFRS secara penuh. Negara – negara Asia dan Oseania seperti Korea, Malaysia, Australia, New Zealand, dan Hongkong telah mengadopsi penuh sistem IFRS. Cina tidak menggunakan IFRS tetapi menggunakan standar yang secara substansial serupa.

  • Amerika Serikat

Di Amerika IFRS belum diberlakukan. Perusahaan luar negeri yang terdaftar di pasar modal dapat menggunakan IFRS tanpa harus melakukan konversi ke standar yang berlaku di Amerika Serikat. Sistem Hukum yang dianut Amerika Serikat adalah Hukum Umum.

  • Belanda

IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Belanda adalah Hukum Kode.

  • Inggris

IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Inggris adalah Hukum Umum.

  • Jepang

IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh Financial Service Agency, dan diperbolehkan diterapkan untuk perusahaan – perusahaan yang memenuhi syarat tertentu. Sistem Hukum yang dianut Jepang adalah Hukum Kode.

  • Jerman

IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Jerman adalah Hukum Kode.

  • Meksiko

Meksiko adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Utara yang terkenal kaya dengan minyak bumi dan pernah menjadi negara terbesar ke-10 penghasil minyak bumi di dunia. Meksiko juga merupakan pengekspor perak yang terpenting di dunia. Meksiko termasuk negara yang berpengaruh di dunia dan banyak mengadakan transaksi ekspor impor dengan banyak negara di dunia. Oleh karena itu demi kelancaran transaksinya, Meksiko mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi bagi perusahaan – perusahaan yang sudah go public dalam menyusun laporan keuangannya. CNBV merupakan lembaga otoritas jasa keuangan dan perbankan di Meksiko yang menetapkan penggunaan IFRS di negara ini. Periode pengadopsian dimulai secara sukarela mulai tahun 2008 dan sudah diwajibkan mulai tahun 2012. IFRS yang diadopsi di Meksiko bersumber langsung dari IASB tanpa adanya perubahan – perubahan ataupun tambahan. Selain itu, Meksiko menetapkan agar laporan keuangan perusahaan harus diaudit sesuai dengan standar audit internasional. Sistem hukum yang dianut oleh Meksiko adalah hukum kode.

  • Perancis

IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union, penulis), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Perancis adalah Hukum Kode.

 

BAB 3

  1. Soal No. 7

Mengacu pada tampilan 3-6

Diminta : GAAP negara mana yang sangat berorientasi pada ekuitas investor ? GAAP negara mana yang kurang berorientasi pada ekuitas investor ? Mengapa anda berkata demikian ?

Jawab :

Negara yang sangat berorientasi pada ekuitas investor adalah inggris dan AS karena pada laporan tahunan inggris dan AS lebih cenderung dalam menyediakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan. Sedangkan negara yang kurang berorientasi pada ekuitas investor adalah Perancis dan Jerman karena laporan tahunan di Perancis dan Jerman lebih banyak berisi peramalan laba dan penjualan di karenakan merupakan negara pasar berkembang dimana kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.

  1. Soal No. 9

Peran pemerintah dalam mengembangkan standar akuntansi dan pemeriksaan keuangan di lima negara yang dibahas dalam bab ini adalah berbeda.

Diminta: bandingkan peran pemerintah dalam pengembangan standar akuntansi dan pemeriksaan keuangan di negara Prancis, Jerman, Republik Ceko, Belanda, dan Inggris.

Jawab:

  1. Prancis

Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyarata untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut :

  • Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
  • Perlakuan akuntansi untuk barang dan mata uang asing.
  • Laporan perubahan dalam asset tetap dan depresiasinya.
  • Rincian provisi
  • Rincian setiap revaluasi
  • Laporan utang dan piutang menurut waktunya
  • Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
  • Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainya
  • Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
  • Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
  • Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
  1. Jerman
  • Menjelaskan tentang standard dan ukuran yang digunakan.
  • Menjelaskan undang-undang yang mengatur standar dan aturan.
  • Bagian catatan dalam laporan keuangan biasanya eksensif khususnya untuk perusahaan-perusahaan besar dilihat dari : pengungkapan mencakup prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan, tingkatan dimana pendapatan dipengaruhi potongan pajak, kewajiban pensiun yang tidak diakui, penjualan berdasarkan produk dan pasar geografis, kewajiban bersyarat yang tidak diakui, dan jumlah pegawai rata-rata.
  • Laporan manajemen menjelaskan posisi keuangan dan perkembangan bisnis selama tahun tersebut, peristiwa penting setelah penyusunan neraca, perkembangan masa depan yang diharapkan, dan kegiatan riset dan pengembangan.
  1. Republik Ceko
  • Catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan, misalnya informasi pegawai, pendapatan setiap bagian dan kewajiban bersyarat.
  • Catatan harus memasukan sebuah laporan arus kas.
  • Laporan keuangan gabungandiwajibkan untuk kelompok-kelompok yang memenuhi sedikitnya dua dari criteria berikut : (1) asset senilai CzK350 Juta, (2) pendapatan sebesar CzK700 juta, (3) 250 pegawai.
  • Perlakuan goodwill dalam bisnis.
  • Pengukuran akuntansi atas metode akuisisi atau pembelian yang digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis.
  • Asset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan.
  • Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai dengan menggunakan metode FIFO dan Rata-rata.
  1. Belanda
  • Catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam valuasi dan penentuan hasil, dan pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi.
  • Laporan arus kas dianjurkan untuk disertakan.
  • Laporan direktur membahas posisi keuangan menurut tanggal neraca, dan kinerja selama masa keuangan tersebut.
  • Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar dari asset dan utang yang diakuisisi.
  • Transaksi mata uang asing sama dengan IFRS.
  • Penyesuaian transaksi dibebankan kepada ekuitas pemegang saham.
  • Persediaan dinyatakan dalam nilai rendah atau nilai bersih yang bias dicapai, denga biaya yang ditentukan oleh FIFO, LIFO atau metode rata-rata.
  • Semua asset yang tidak berwujud dianggap memiliki usia terbatas, biasanya tidak lebih dari 20 tahun.
  • Provisi untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.
  1. Inggris
  • Pembuatan neraca sebagai laporan wajib untuk perusahaan gabungan.
  • Goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari asset bersih yang diakuisisi berdasarkan metode akuisisi.
  • Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan perusahaan patungan berbentuk perusahaan.
  • Metode tingkat penutupan, selisih translasi dimasukan dalam ekuitas pemegang saha; dengan metode temporal, selisih tersebut dimasukan akun laba dan rugi.
  • Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau (seperti dilakukan oleh banyak perusahaan) menggunakan gabungan keduanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan.
  • Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya.
  • Persediaan (mengacu pada saham dihitung bersdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai berdasarkan FIFO dan Rata-rata.
  • Biaya provisi pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukan.
  • Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung dengan menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.

 

BAB 4

  1. Soal No. 1

Bandingkan dan bedakan mekanisme aturan dan pelaksanaan pelaporan keuangan di lima negara yang telah dibahas pada bab ini.

Jawab :

  • Amerika serikat

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Finansial Accounting Standars Board-FSAB). Lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapkan standarnya sendiri AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) yaitu institut  sertifikasi akuntan publik Amerika sebagai badan khusus lain yang mengaudit standarisasi mereka.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

SEC memiliki kekuasaan atas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan yang memiliki keuangan terbatas tidak memiliki ketentuan wajib untuk pelaporan keuangan, sehingga membuat Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut Standar Internasional.

Laporan Keuangan

  • Laporan Manajemen
  • Laporan auditor Independen
  • Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
  • Diskusi manajemen dan analisis atau hasil operasi dan kondisi keuangan
  • Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
  • Catatan atas laporan keuangan
  • Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
  • Data kuartal terpilih
  • Meksiko

Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement – NAFTA) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis.

Laporan Keuangan

Tahun fiskal perusahaan di Meksiko harus bersamaan dengan kalender tahunan. Perbandingan laporan keuangan gabungan yang harus disiapkan antara lain :

  1. Neraca
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
  4. Laporan perubahan posisi keuangan
  5. Catatan

Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor) dan mencakup berikut ini :

  1. Kebijakan akuntansi perusahaan.
  2. Ketersediaan material.
  3. Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
  4. Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
  5. Pembatasan terhadap deviden.
  6. Program pensiun karyawan.
  7. Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa.
  8. Pajak Penghasilan.

Pengukuran Akuntansi

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran akuntansi antara lain:

  1. Metode ekuitas yang digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50%.
  2. Usaha patungan dapat dikonsolidasikan secara proposional atau dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
  3. Meksiko telah mengadopsi Standar Akuntansi Internasional no.2 mengenai transaksi mata uang asing.
  4. Metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada keadaannya. Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode pembelian yang digunakan, jika iya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.

Akuntansi Komparatif Asia

  • Jepang

Pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat standar akuntansi.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

  1. Hukum Komersial

Diatur oleh kementerian Kehakiman (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Dikembangkan dari hukum komersial Jerman, hukum yang awal di berlakukan pada tahun 1980, tetapi baru dilaksanakan tahun 1899.

  1. Undang-undang Pasar Modal (SEL)

Diatur oleh Kementerian Keuangan. Undang-Undang Pasar Modal dibuat berdasarkan Undang-undang Pasar Modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh AS selama masa pendudukan setelah perang dunia II.

  1. Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan.

Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha (BADC) merupakan lembaga penasehat khusus bagi kementerian keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL. BADC dapat dikatakan merupakan sumber utama PABU di Negara Jepang sekarang ini. Tetapi BADC tidak dapat mengeluarkan standar yang berbeda dengan hukum komersial.

Laporan Keuangan

Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi:

  1. Neraca
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan usaha
  4. Proposal atas penentuan penggunaan (apropriasi) laba ditahan
  5. Skedul pendukung
  • China

Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian campuran, dimana negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain serta sector komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi kepada pasar.

 

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Hukum akuntansi yang diamendemen pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan oragnisasi termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh negara. Dewan Negara telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR)

Pada tahun 1992, kementerian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis dan mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standars Committee-CASC) pada tahun 1998.

Laporan Keuangan

Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun kalender. Laporan keuangan terdiri dari :

  1. Neraca
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan arus kas
  4. Catatan atas laporan keuangan
  5. Penjelasan kondisi keuangan

Pengukuran Akuntansi

Metode penilaian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha dan goodwill harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun. Metode ekuitas digunakan jika kepimilikan terhadap perusahaan lain lebih 20%. Biaya histroris merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud. FIFO, rata-rata, dan LIFO merupakan metode penentuan biaya (persediaan) yang diperbolehkan. Aktiva tidak berwujud dicatat bedasarkan harga perolehannya dan diamortisasi selama tidak lebih dari 10 tahun. Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan langsung.

  • India

India berada di belahan benua Asia Selatan, dengan Pakistan di sebelah barat, Cina, Nepal dan Bhutan di sebelah utara, dan Bangladesh sebelah timur. Dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India di golongkan dengan bergaya program sosial pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor. Produksi ekonomi telah berubah dari pertanian, kehutanan, periklanan, dan manufaktur tekstil dengan beragam industri berat dan transportasi.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Ada 22 saham di India, yang paling tua adalah Mumbai (Bombay) bursa saham, didirikan pada tahun 1875 dan sekarang terdaftar lebih dari 6000 saham. Ketentuan agen yang mengawasi fungsi pasar. Pasar modal adalah Securities and Exchange Board of India (SEBI), agen departemen keuangan yang dibentuk tahun 1988 dan diberi kewenangan secara hukum tahun 1992. Pada garis besarnya, pembukuan dan pengungkapan kebutuhan bagi perusahaan terdaftar sama dengan mereka yang ada di AS.

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri atas neraca dua tahun, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan kebijakan akuntansi dan catatan. Perusahaan yang tidak terdaftar hanya perlu menyiapkan laporan intinya saja akan tetapi bagi perusahaan yang terdaftar harus menyiapkan laporan gabungan dan laporan inti.

Pengukuran Akuntansi

Anak perusahaan digabungkan ketika induk perusahaan memiliki saham lebih dari setengah kemampuan voting atau mengontrol pengaturan komposisi dewan direktur.

  1. Soal No. 6

Apakah perbedaan antara standar akuntansi berbasis prinsip dan berbasis aturan ?

Bukti apa yang mengindikasikan bahwa GAAP AS adalah standar berbasis aturan ?

Jawab :

Perbedaan antara akuntansi berbasis prinsip dan akuntansi berbasis aturan terlihat pada laporan keuangan. Bukti yang menunjukkan GAAP As berbasis aturan itu dilihat pada pelaporan keuangan yang dianggap penyajiannya laporan auditor tidak wajar.

  1. Soal No. 9

Apa latar belakang alasan Japan’s Big Bang, dan perubahan apa yang terjadi dalam praktik akuntansi yang dihasilkan dari situ ?

Jawab :

Latar belakang alasan Jepan’s Big Bang adalah Kerisis keuangan yang mengikuti “pergerakan ekonomi” jepang juga disebabkan oleh review standardisasi laporan keuangan jepang. Menjelasi bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan kekurangan perusahaan jepang. Sebagai contoh :

  1. Hilangnya konsolidasi standardisasi menyebabkan adanya perusahaan jepang yang menutupi kerugian operasional dalam usaha gabungan. Investor tidak dapat melihat apakah kegiatan operasional perushaan sepenuhnya benar-benar menguntungkan.
  2. Kewajiban pensiun dan pasongan hanya diakui sekitar 40 persen dari jumlah pinjaman karena hal itu merupakan batas pengurangan pajak mereka. Hal ini mengarah pada praktik rendahnya kewajiban pensiun.
  3. Pemegang saham dibebani biaya, bukan berdasarkan harga pasar. Dibuat untuk mempertegas kohesi dari keiretsu, sehingga saham saling sangatlah luas. Perusahaan menahan mereka yang rugi, akan tetapi menjual mereka yang untung untuk mendapatkan laba.

Perubahan yang terjadi dalam praktik akuntansi yang dihasilkan menciptakan perekonomian Jepang yang sehat sehingga perusahaan menjadi lebih transparan dan membawa Jepang ke arah standardisasi sosial.

 

 

 

 

 

 

 

TUGAS SOFTSKILL

NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH

NPM : 20212511

KELAS : 43B18

1.  Pengertian profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris”Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.

2. Ciri-ciri Profesi

  • Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini  dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
  • Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
  • Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
  • Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

3. Prinsip-prinsip Etika Profesi

a. Prinsip tanggung jawab

Seorang profesional harus bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya.

b. Prinsip keadilan

Prinsip yang menuntut seseorang yang profesional agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu.

c.Prinsip otonomi

Prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya.

d. Prinsip integritas moral

Seorang yang profesional adalah orang yang mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi.

4. Sebutkan Prinsip-prinsip umum etika bisnis ? Jelaskan !

Menurut (Sonny Keraf, 1998, dikutip oleh Arijanto, 2011), prinsip-prinsip etika bisnis meliputi :

a. Prinsip otonomi

Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

b. Prinsip kejujuran

Kegiatan bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil jika tidak didasarkan atas kejujuran.

-Jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.

-Kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.

-Jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan

c. Prinsip keadilan

Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

d. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)

Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

e. Prinsip integritas

Dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan, karyawan, maupun perusahaannya.

5.Jelaskan prinsip bisnis dan manajemen Matsushita Inc !

Pada bulan Juli 1933 Konosuke Matsushita memberi prinsip berikut ini yang menjadi pedoman kegiatan sehari-hari dan menjadi pendorong bagi setiap orang dalam perusahaannya :

  1. Semangat pelayanan melalui industry (yang dijalankan perusahaan itu)
  2. Semangat fairness
  3. Semangat harmoni dan kerjasama
  4. Semangat kerja keras untuk maju
  5. Semangat hormat dan rendah hati
  6. Semangat mengikuti hukum alam
  7. Semangat bersyukur

Selain prinsip-prinsip tersebut Matsushita percaya “bahwa setiap perusahaan betapapun kecilnya harus mempunyai tujuan-tujuan yang jelas selain mengejar keuntungan.” Tujuan-tujuan itulah yang membenarkan keberadaannya di tengah kita. Bagi saya tujuan-tujuan seperti itu merupakan suatu panggilan, suatu misi secular bagi dunia ini. Kalau pejabat eksklusif utama telah memiliki misi ini, ia dapat memberitahukan kepada para pegawainya apa yang ingin dicapai oleh perusahaan itu, dan menjelaskan hakikat serta cita-citanya. Jika para pegawai memahami bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk sesuap nasi, mereka akan dimotivasi untuk bekerja keras secara bersama demi mewujudkan tujuan bersama tadi. Dalam proses tersebut mereka akan belajar lebih dari yang mereka peroleh kalau hanya tujuan mereka dibatasi pada skala upah saja. Mereka akan tumbuh sebagai manusia, sebagai warga Negara, dan sebagai orang bisnis.

Bagi Matsushita, prinsip yang juga harus dipegang adalah bahwa entah anda berhubungan dengan industry khusus tertentu, sebuah komunitas atau sebuah bangsa, hal yang paling penting untuk diingat adalah memperhatikan semua pihak secara keseluruhan. Pada akhirnya kepentinganmu sendiri paling bisa dijamin, kalau kepentingan semua orang terlayani.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi

http://carapedia.com/pengertian_definisi_profesi_info2177.html

Ciri-ciri dan Syarat Profesi

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Prinsip Etika Profesi

https://books.google.co.id/books?id=5QzuFOFAxbUC&pg=PA251&lpg=PA251&dq=prinsip+bisnis+dan+manajemen+matsushita+inc&source=bl&ots=dmCtrem5Tj&sig=4Tm_3YtjYAQosjYWmPnOdgrxKKE&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj_ro3zwa3JAhWUao4KHVUjDrwQ6AEIGzAA#v=onepage&q&f=false

Kasus Penyalahgunaan Etika Profesi Akuntansi

TEMPO.COJakarta – Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Bagus Irawan, menyatakan berdasarkan putusan Nomor 77 mengenai pailit,  PT Metro Batavia (Batavia Air) dinyatakan pailit. “Yang menarik dari persidangan ini, Batavia mengaku tidak bisa membayar utang,” ujarnya, seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2013.

Ia menjelaskan, Batavia Air mengatakan tidak bisa membayar utang karena “force majeur”. Batavia Air menyewa pesawat Airbus dari International Lease Finance Corporation (ILFC) untuk angkutan haji. Namun, Batavia Air kemudian tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti tender yang dilakukan pemerintah.

Gugatan yang diajukan ILFC bernilai US$ 4,68 juta, yang jatuh tempo pada 13 Desember 2012. Karena Batavia Air tidak melakukan pembayaran, maka ILFC mengajukan somasi atau peringatan. Namun akrena maskapai itu tetap tidak bisa membayar utangnya, maka ILFC mengajukan gugatan pailit kepada Batavia Air di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pesawat yang sudah disewa pun menganggur dan tidak dapat dioperasikan untuk menutup utang.

Seharusnya, kata Bagus, kuasa hukum Batavia Air harusnya mengajukan “counter” agar tidak dipailitkan dalam lima hari setelah ada gugatan pailit. “Karena itu tidak dilakukan oleh Batavia, maka kita mau tidak mau menyidangkan perkara pailit,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan, dari bukti-bukti yang diajukan ILFC sebagai pemohon, ditemukan bukti adanya utang oleh Batavia Air. Sehingga sesuai aturan normatif, pengadilan menjatuhkan putusan pailit. Ada beberapa pertimbangan pengadilan. Pertimbangan-pertimbangan itu adalah adanya bukti utang, tidak adanya pembayaran utang, serta adanya kreditur lain. Dari semua unsur tersebut, maka ketentuan pada pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan terpenuhi.

Jika menggunakan dalil “force majeur” untuk tidak membayar utang, Batavia Air harus bisa menyebutkan adanya syarat-syarat kondisi itu dalam perjanjian. Namun Batavia Air tidak dapat membuktikannya. Batavia Air pun diberi kesempatan untuk kasasi selama 8 hari. “Kalau tidak mengajukan, maka pailit tetap,” ujarnya.

Kegiatan operasional Batavia Air kemudian akan dialihkan kepada kurator. Batavia Air sempat disebut-sebut menolak dicabutnya gugatan pailit itu. Hal tersebut menjadi tanda tanya bagi pengadilan. “Mengapa mereka menolak untuk dicabut?” ujarnya.

Menurut Bagus, Batavia Air pasrah dengan kondisi ini. Artinya, kata dia, Batavia Air sudah menghitung secara finansial jumlah modal dan utang yang dimiliki. Ia pun menuturkan, dengan dipailitkan, maka direksi Batavia Air tidak bisa berkecimpung lagi di dunia penerbangan.

Penyebab :

Batavia Air tidak bisa membayar utang karena “force majeur”.

Akibat :

Karena Batavia Air tidak melakukan pembayaran, maka ILFC mengajukan somasi atau peringatan. Namun akrena maskapai itu tetap tidak bisa membayar utangnya, maka ILFC mengajukan gugatan pailit kepada Batavia Air di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pesawat yang sudah disewa pun menganggur dan tidak dapat dioperasikan untuk menutup utang.

Tergolong Etika :

Dalam Kasus ini Etika Profesi Akuntasi yang dilanggar yaitu perilaku Etika Dalam Audit. Seperti Kepercayaan Publik, Tanggung Jawab Auditor kepada Publik, Tanggung Jawab Dasar Auditor dan Independensi Auditor.

Sumber : http://bisnis.tempo.co/read/news/2013/01/30/090458040/ini-penyebab-batavia-air-dinyatakan-pailit

Sumber : http://bisnis.tempo.co/read/news/2013/01/30/090458040/ini-penyebab-batavia-air-dinyatakan-pailit

REVIEW JURNAL ETIKA PROFESI AKUNTANSI

  1. Judul

PENGARUH KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT AUDITOR INDEPENDEN DI SURABAYA

  1. Penelitian

Bhinga Primaraharjo dan Jesica Handoko

  1. Tujuan

Untuk mengetahui adanya pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik terhadap kualitas audit auditor independen.

  1. Variabel yang digunakan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit Auditor Independen di Surabaya

  1. Metode Penelitian

Kuesioner

  1. Hasil Penelitian

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan 210 kuesioner secara langsung kepada KAP yang berada di Surabaya. Data kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 35 kuesioner dari 210 kuesioner yang disebarkan.

Uji Validitas Alat Ukur

Pengujian validitas dilaksanakan dengan cara melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor variabel independen. Suatu varibel dikatakan valid apabila nilai probabilitasnya kurang dari 0,05. Diketahui hasil dari uji validitas mempunyai probabilitas di bawah 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk semua variabel independen dan variabel kualitas audit (Y) merupakan instrumen yang valid untuk mengukur variabel prinsip objektivitas.

Uji Reliabilitas Alat Ukur

Uji reliabilitas dilakukan melalui analisis Cronchbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronchbach Alpha> 0,60. Diketahui bahwa nilai alpha yang menunjukkan koefisien reliabitas untuk variabel prinsip integritas sebesar 0,626, prinsip objektivitas sebesar 0,761, prinsip kompetensi sebesar 0,716, prinsip perilaku profesional sebesar 0,891 dan kualitas audit sebesar 0,640. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukut yang digunakan dalam penelitian ini reliabel sehingga layak untuk menguji hipotesis.

Uji Signifikansi Model (Uji Statistik F)

Bila nilai probabilitasnya (p value) < 0,05, maka goodness of fit dari model penelitian baik. Hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitasnya sebesar 0,001 maka dapat disimpulkan model regresi yang menguji pengaruh prinsip integritas, objektifitas, kompetensi dan perilaku profesional terhadap kualitas audit sudah baik.

  1. Kesimpulan
  • Variabel prinsip integritas, prinsip objektifitas dan prinsip perilaku profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit auditor independen di Surabaya.
  • Variabel prinsip kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit auditor independen di Surabaya.

Sumber :

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0CGMQFjAIahUKEwjGlJvZiqHIAhWCbY4KHdgXBRo&url=http%3A%2F%2Fjournal.wima.ac.id%2Findex.php%2Fjako%2Farticle%2Fview%2F446%2F419&usg=AFQjCNG9q9nVg6FVcCpwddje_QWrx1SsUg

NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH

NPM : 20212511

KELAS : 4EB18

kue cubit (cake pinch)

cake pinch again present in today and comes with a wide selection of flavors. first pinch cake is only available with the original flavor. pinch cake now been innovating and provided some kind of flavors including green tea, redvelvet, tiramisu, and also available with different types of toppings are cheese, chocolate, marsmallow, kitkat, milk, etc. if you try to pinch the pie is guaranteed once fed directly like.

NB : this only as a college assignment.

20150429_211708[1]20150429_211727[1]

TUGAS SOFTSKILL (DUFAN)

DUNIA FANTASI

Dunia Fantasi or Dufan inaugurated on 29 August 1985. Dufan is one of the tourist attraction are located in Taman Impian Jaya Ancol, North Jakarta. Dufan is a suitable recreation to visit with family, friends, or couples.

Dufan is a recreation area that provide various types of games. There is a vehicle that can test our mental and adrenaline or rides are just for fun and rides that make us become wet.

The following is some kind of vechile that is contained in dufan:

1. Turangga-Rangga

This game is more popularly known as carousel. Enjoy your holiday time with swirling above the horse or bench available. This vehicle is made for relaxing.

2. Bianglala

A kicir which will bring you to the heights. You can see dufan from above and can also see the beach Ancol.

3. Kora-Kora

This vehicle is often referred to as the swing boat. In the form of a large boat that will take you swing forward and backward with a fairly strong.

4.Hysteria

The vehicle is one of adrenaline rides you. This vehicle will make us thrown up very quickly and immediately thrown down very quickly and done repeatedly.

5. Kicir-kicir

This vehicle will take you to rotate 360 degrees while cruising.

6.Tornado

This vehicle is the most extreme rides in dufan. You will feel sit upside down when up this vehicle. The visitors were seated in a row will be circled on the air as well on the way down.

7. Arung Jeram

This vehicle will bring us as being in the river water flow is quite heavy and visitors should be prepared for wet.

IMG-20150226-WA0002

IMG-20150226-WA0075IMG-20150226-WA0014

IMG-20150226-WA0061